Installasi Proxmox

Installasi Proxmox 

Pengertian Proxmox
Proxmox merupakan salah satu alternatif selain VMware, sangat cocok untuk development ataupun production. Bagi para Sysadmin yang ingin melakukan development atau membangun lab sendiri namun terkendala dalam hal lisensi, proxmox merupakan salah satu alternatif. Selain free, fitur yang ditawarkan juga tidak kalah dari VMware vSphere.

Proxmox VE adalah salah satu distro linux basis debian yang difungsikan sebagai
virtualisasi. Proxmox mengusung openVZ dan KVM. Menariknya KVM kita tidak hanya
bisa melakukan instalasi sistem operasi linux melainkan juga dapat melakukan instalasi
sistem operasi windows.

Kelebihan Proxmox

-Gratis
-Mudah untuk diinstal dan dikonfigurasi
-Mendukung platform virtualisasi berbasis KVM dan OpenVZ. dan juga VM Linux Container (LXC)
-Mendukung sampai 32 host.
-Host-host dalam cluster Proxmox pun tidak harus memiliki resource dan prosesor yang sama.
-Mendukung berbagai format hardisk virtual
-Minimalis dan power full dalam pemakaian memory karena hanya butuh sedikit memory untuk -menjalankan virtual server
-Mendukung banyak model storage : LVM group, iSCSI, Local Directory, NFS Share, GlusterFS, NFS, -Ceph RBD, ZFS
-Mendukung auto backup sesuai schedule yang ditentukan baik ke internal storage maupun external storage
-Sudah mendukung Live Migration

Kekurangan Proxmox

-Belum mendukung Distributed Resource Scheduler, dimana DRS Artinya distribusi workload antar host ke host yang berada dalam satu cluster harus dilakukan secara manual.
-Menurut sebagian orang, performance Proxmox belum maksimal bila di bandingkan dengan VMware ESX, Microsoft Hyper-V maupun Oracle VM, disini menurut saya masihlahwajar,mengingat proxmox inikan gratis
-Shot node virtual machine, kadang tidak berjalan semestinya

1.Download terlebih dahulu sistem operasi proxmox pada link : https://www.proxmox.com/en/downloads
2.Buat new virtual machine dengan cara klik file>new virtual machine
3.Pilih Typical yang direkomendasikan oleh VMware nya
4.Masukan ISO Promox yang di download tadi
5.Pilih sistem operasi linux dengan versi debian 9 x64-bit
6.Beri nama file promox sesuai keinginan dan pilih tempat dimana file virtual machine promox itu tersimpan
7.Atur disk size yang ingin digunakan, dan disini saya menggunakan 100gb karena akan banyak os yang di install
8.Disini kita klik finish
9.Settingan pada mesin vmware dimana Memory sekitar 4GB, Processor 4 dan Hardisk 100 GB kemudian network adapter di bridge.
10.Kemudian mulai instalasi pilih proxmox ve.
11.Klik I agree untuk menyetujui installasi promox
12.Pilih target hardisk yang akan digunakan dalam hal ini 100GB
13.Pilih lokasi dan zone yang digunakan dalam hal ini Indonesia dan time zone Asia/jakarta
14.Masukkan password sebanyak dua kali dan alamat email yang masih aktif
15.Tentukan nama hostname yang diinginkan dan ip address sesuai dengan ip yang didaptkan dari internet dimana ip tersebut satu network dengan ip pc.
16.Disini kita klik install
17.Tunggu proses installasi sampai selesai
18.Selanjutnya silakan masukkan user buat login dengan akses : root dan password masukkan sesuai dengan informasi sebelumnya.
19.Setelah password sudah dimasukkan dan diverifikasi maka akan masuk ke tampilan root jika berhasil.
20.Pada browser masukan IP Address proxmox dan kita akan disambut dengan warning tekan advance dan tekan proceed to [IP Address Proxmox](Unsafe)
21.Masukkan username dan password yang sudah diinput sebelumnya pada proses instalasi kemudian klik login
22.Langkah selanjutnya tampilan web dari proxmox sebagai berikut. Proses instalasi pada proxmox sudah selesai
23.Buka website : https://mikrotik.com/download pada sofware pilih Cloud Hosted Router kemudian pilih Raw disk images dan versi 6.48.6 (long-term) klik kanan pada file tersebut kemudian copy link address.
24.Masuk ke Data center kemudian Node VPS kita klik pada tab Shellsilakan tuliskan wget diikuti dengan alamat link dari mikrotik. Lalu pastekan copy link disk image raw yang sudah dicopy link addressnya dengan cara klik kanan pada keyboard lalu tekan enter. 
wget https://download.mikrotik.com/routeros/6.48.6/chr-6.48.6.img.zip
25.Tunggu sampai proses image mikrotik didownload sampai selesai. Setelah iso image sudah terdownload jangan lupa dicek paket iso tersebut dengan perintah ls
26.Tambahkan repository Data Utama Surabaya dan repo proxmox
deb http://kartolo.sby.datautama.net.id/debian/ stretch main contrib non-free
deb http://kartolo.sby.datautama.net.id/debian/ stretch-updates main contrib non-free
deb http://kartolo.sby.datautama.net.id/debian-security/ stretch/updates main contrib non-free
deb http://download.proxmox.com/debian buster pve-no-subscription
27.Remove directory ini agar tidak terjadi error saat apt update
28.Lakukan apt update dengan perintah apt -y full-upgrade yang fungsing untuk mengupgrade repository yang ditambahkan tadi
29.Langkah selanjutnya kita install aplikasi unzip yang fungsinya untuk meng extract file chr mikrotik yang masih berjenis zip
30.Remote menggunakan putty dengan ip promox, lalu extract file image chr mikrotik yang masih berjenis zip tadi dengan perintah :
unzip chr-6.48.6.img.zip
31.Kita remove file chr yang berbentuk zip sehingga tinggal satu image nanti yang akan dibaca dengan perintah :
rm chr-6.48.6.img.zip
32.Kita cek informasi qemu yang ada dengan perintah disini virtual size yang digunakan dapat dilihat sebesar 64 MiB dan file formatnya raw : 
qemu-img info chr-6.48.6.img
33.Kita buat terlebih dahulu besar kapasitas virtual size untuk mikrotik sebesar 10G dengan perintah qemu-img resize chr-6.48.6.img +10G
34.Cek Kembali apakah benar size yang kita buat sebesar 10 GB dengan perintah 
qemu-img info chr-6.48.6.img
35.Langkah selanjutnya Create virtual mesin dan isikan nama mikrotik CHR 
36.Pada General kita akan memberi name MikrotikCHR
37.Pada tab OS pilih Do not use media dan pastikan versi yang digunakan merupakan
kernel dari linux.
38.Pada tab System biarkan default kemudian klik next.
39.Pada tab hardisk pilih bus/device 1 dan Disk Size pilih 1.
40.Pada tab CPU pilih 2 qore kemudian klik next.
41.Pada tab memory pilih 512 kemudian klik next
42.ada tab network Bridge =>vmbr0 dan Model => VirtlO (paravirtualized) klik next.
43.Ringkasan dari virtual mesin yang kita guanakan dimana vmid =>100.
44.Selanjutnya pada tab shell ketik kita import VMid 100 ke local lvm. :
qm importdisk 100 chr-6.48.6.img local-lvm
45.Selanjutnya masuk pada VM 100 => Hardware =>Unused disk double klik.
46.Selanjutnya klik add untuk menambahkan VM 100.
47.Selanjutnya Klik Detech untuk hardisk scsi1
48.Hardisk Scsi1 sudah terdeteksi klik yes.
49.Selanjutnya VM 100 => Hardware => hardisk yang Unused Disk 0 kita remove
50.Pastikan sudah remove Unused Disk 0 dengan mengklik yes
51.Selanjutnya VmM 100 => Options => Boot Order rubah Boot Order menjadi scsi0.
52.Edit Boot Order menjadi Disk scsi0
53.Jangan lupa Option KVM Hardware virtualization Klik No.
54.Unceklis pada bagian enabled
55.Pada network device menu Hardware=> Network Device (net0) klik edit
56.Pilih Model network device=>Intel E1000 kemudian ceklist pada Firewall.
57.Lakukan hal yang sama pada interface yang kedua.
58.Setel bridgenya vmbr0 dan modelnya menggunakan Intel E1000 dan jangan lupa untuk mengaktifkan firewall dan klik add
57.Sekarang kita akan memulai dengan mengklik start pada summary
58.pada console kita akan login dengan memasukan user dan password yang tadi kita buat
59.Sekarang kita akan menambahkan IP address, Route dan DNS agar bisa terhubung ke internet dan dapat melakukan ping ke google.com
60.Di proxmox kita bisa melakukan ping ke mikrotik



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konfigurasi Cacti